Kamu pernah disakiti?
Disakiti sama teman sejati, disakiti sama teman seperjuangan, disakiti sama sahabat qarib, disakiti sama teman sekantor, atau disakiti sama teman satu team. Itu semua adalah liku-liku kehidupan. Jika tersakiti oleh karena diri sendiri, maka insaflah, minta maaf, karena itu lebih baik. Jika tersakiti bukan karena kamu, maka bersabarlah, kamu tidak perlu marah padanya, jelaskan saja masalahnya, tabayun Klo kata para ikhwan dan akhwat, diselesaikan secara bijak, jika setelah itu ngak kunjung clear, kamu cukup diam saja, jadikan itu sebagai pembelajaran, doakan ia agar semakin baik, doakan dengan khusyuk, semoga ia diberi pencerahan olehNya.
Jika kamu disakiti oleh pacar, itu salah kamu. Karena kamu mengawali dengan yang tidak baik, pacaran itu tidak baik, banyak mudharatnya, di dunia dan juga kelak di akhirat. Jika awal tidak baik, dan suatu saat disakiti, itu DL namanya. Awal yang baik, in Syaa Allah akan diakhiri dengan kebaikan pula, dan awal yang buruk akan mendapat balasan yang buruk.
Sobat,,,, Nabi kita Muhammad adalah sebaik-baik insan, ia Idola kita, dan harus diIdolakan, panutan dalam segala hal apapun. Ia adalah musuhnya Abu Jahal, tapi Nabi kita tak pernah membalas permusuhan itu dengan keburukan. Ia juga musuh Abu Lahab, difitnah, di caci, dibilang gila oleh pamannya sendiri, tapi beliau sobat, tak pernah membalas dengan keburukan, ia balas dengan kebaikan. Kotoran unta ditarok di tempat berjalannya, kotoran unta dilempar padanya, ia tak pernah membalas dengan keburukan, bahkan dengan keburukan yang sama pun tak pernah ia balas, bahkan ketika kotoran unta ditarok di tempat sujudnya, ia tak pernah membalasnya. Itulah Nabi kita Muhammad.
Seorang yahudi Buta sudut pasar yang selalu menfitnah beliau, dibilang gila, dibilang tak waras, tapi baginda balas dengan kelembutan hatinya, ia suapin roti setiap hari, tanpa lelah, tanpa peduli apa yang dilakukan si yahudi itu. Itulah Nabi kita Muhammad. SO...ketika disakiti, doakan ia yang menyakiti.
0 komentar:
Posting Komentar