Selasa, 27 Januari 2015

Oleh: Muharrahman BS, S.HI [1]

Kesabaran merupakan salah satu ciri utama ketaqwaan seseorang pada Allah Swt karena sifat sabar dianggap sebagian dari iman. Para ulama pun mengatakan bahwa kesabaran dalam Islam itu adalah bagian dari keimanan.Sehingga disimpulkan bahwa sabar itu sangat berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan dari keimanan.
Amru bin Usman menjelaskan bahwa kesabaran dalam Islam itu berupa keteguhan bersama Allah dan menerima cobaan dari Allah dengan lapang dada. Hal yang sama pun dikatakan oleh Imam Al-khowas. Ia mengatakan bahwa kesabaran merupakan refleksi dari keteguhan dalam rangka merealisasikan Al-Quran dan sunnah.Dalam sebuah hadisnya Rasulullah ketika pada suatu hari Rasulullah saw ditanya tentang iman, beliau menjawab: Iman adalah sabar.
Al-Imam Ahmad  dalam buku Madarijus Salikin mengatakan bahwa kata sabar di dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 74 kali. Sedangkan Ibnul Qoyyim mengutip perkataan Imam Ahmad: Sabar di dalam al-Qur’an terdapat di sekitar 90 tempat. Hal yang sama juga disampaikan oleh Abu Thalib al-Makky mengutip sebagian perkataan sebagian ulama: “Adakah yang lebih utama daripada sabar, Allah telah menyebutkannya di dalam kitab-Nya lebih dari 90 tempat. Kami tidak mengetahui sesuatu yang disebutkan Allah sebanyak ini kecuali sabar.”
Ketika kesabaran telah menjadi darah daging dalam diri seseorang, maka benih-benih kesuksesan akan diperolehnya. Kesabaran akan membuat seseorang menjadi bijaksana. Sikap Sabar adalah kualitas awal yang tampak   pada seorang yang sukses.Allah menganugerahi kejeniusan tanpa kesabaran bagi seseorang, dan kesabaran bagi orang lain tanpa kejeniusan. Prestasi yang bisa diraih oleh gabungan kedua hal tersebut seringkali mengejutkan.Sebuah penemuan yang berharga, hal tersebut lebih merupakan hasil kesabaran dibandingkan dengan keahlian lain yang dimiliki seseorang. Salah satu keahlian paling membantu yang dapat dimiliki oleh seseorang jika ia ingin tumbuh adalah kesabaran.Kesabaran tidak hanya mengantarkan seseorang kesuksesan di dunia akan tetapi juga ke akhirat. Bahagia dunia dan juga sukses untuk menetap di syurga-Nya sebagai insan kamil, manusia sempurna di hadapan Alllah Swt.
Dalam mengarungi kehidupan sifat sabar sangatlah penting; seseorang tidak bisa segera memanen tanaman yang ia baru tanam. Seseorang yang memiliki kesabaran, dapat memiliki apa yang ia inginkan.

Dan Dia memberi balasan kepada mereka atas kesabaran mereka dengan surga dan (pakaian) sutera. (QS. Al-Insan: 12)

Keunggulan yang diterima oleh orang lain dibandingkan dengan orang lain adalah tetap menjaga diri untuk tetap tenang dan memegang kendali (bersabar) dalam setiap keadaan sehingga Allah akan menurunkan malaikat-malaikat-Nya untuk memberikan ucapan selamat dan keberkahan kepada mereka yang bersabar.

Dan para malaikat masuk kepada tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan); keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (QS. Ar-Ra’d:23-24)

Sifat sabar dapat sebagai  perlindungan dari kesalahan, hal ini sama seperti pakaian melindungi seseorang dari rasa dingin. Jika seseorang mengenakan lebih banyak baju ketika udara semakin dingin, rasa dingin tidak akan memiliki pengaruh terhadapnya. Jika seseorang  menumbuhkan rasa sabar dalam dirinya ketika melakukan kesalahan, kesalahan tersebut tidak akan berdampak apapun pada dirinya.

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat; sesungguhnya Allah adalah beserta  orang-orang yang sabar. (QS. Albaqarah: 153)

Kesabaran juga tidak dapat diperoleh dalam waktu sesaat, satu hari, dua hari atau tiga hari, akan tetapi butuh waktu dan harus dipupuk dengan selalu mengingat akan ciptaan Allah. Karena sabar itu lahir dari-Nya dan merupakan pemeberian-Nya yang dititipkan kepada seseorang. Sifat sabar harus dibangun dengan baik seperti halnya dengan membangun otot, setiap hari harus dilatih.

Dan sungguh akan Kami berikan ujian kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(QS. Albaqarah :155)

Kehidupan dapat mengajarkan kita menjadi lebih sabar. Dalam masa-masa sulit kadang kita tidak memiliki pilihan lain selain untuk bersabar. Masa-masa inilah yang akan memperkuat kesabaran kita sehingga kita benar-benar dianggap oleh Allah sebagai orang yang sukses dan  beeriman.

Dan orang-orang yang sabar dalam musibah, penderitaan dan dalam peperangan mereka itulah orang-orang yang benar imannya, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 177).

Para ilmuan sukses dalam penelitian-peneliatiannya karena sifat sabar yang tertanam dalam diri mereka. Thomas Alva Edishon, 999 kali gagal dalam penelitiannya, namun karena kesabarannya dan yakin akan kesuksesan hingga yang keseribukalinya ia sukses dalam pengembangan penelitiannya, penemu lampu. Albert Esnten sukses sebagai fisikawan karena kesabarannya, sehingga membuat ia dikenang dalam sejarah fisika. BJ Habibie sukses dalam perhitungan pergerakan sayap pesawat sehingga ia sukses sebagai bapak Pesawat Indonesia dan berhasil membuat pesawat di Indonesia.
Para Nabiyullah sukses menyebarkan Agama Allah karena sifat sabar yang tertanam dalam diri mereka. Lebih 25 tahun Ya'kub sabar menunggu pulang anaknya yang hilang, sampai berputih mata; akhirnya anaknya Yusuf kembali juga. (Beliau berkata:Sabar yang indah, dan Allahlah tempat memohon pertolongan." (QS. Yusuf: 83)). Tujuh tahun Yusuf menderita penjara karena fitnah; dengan sabarnya dia jalani nasibnya; akhirnya dia dipanggil buat menjadi Menteri Besar.Bertahun Ayub menderita penyakit , sehingga tersisih dari anak isteri; akhirnya penyakitnya disembuhkan Tuhan dan setelah pulang ke rumah didapatinya anak yang 10 telah menjadi20, karena semua sudah kawin dan sudah beranak pula. Nabi Ibrahim dapat menyem­purnakan kalimat-kalimat ujian Tuhan karena sabar. Demikianlah Musa de­ngan Bani-Israil. Ismail membangun angkatan Arab yang baru. Isa Almasih dengan Hawariyin semuanya dengan sabar. Akan tepai Nabi Yunus nyaris kena hukuman karena tidak sabar. Ditinggalkannya kaumnya karena seruannya tidak diperdulikan. Maka buat melatih jiwa dia ditakdirkan masuk perut ikan beberapa hari lamanya. Tetapi keluar dari sana dia membangun diri lagi dengan kesabaran.
Rasulullah Muhammad SAW adalah Nabi yang paling sukses dalam menyebarkan Agama Islam. Hal ini karena sifat sabar yang tertanam dalam diri beliau dan diaplikasikan dalam setiap pergaulan. Sekalipun dicaci, dihina, dilempari kotoran, dan bahkan dibilang gila sekalipun beliau tetap bersabar atas hal itu. Ketika Rasulullah sedang duduk-duduk di tengah para sahabatnya, salah seorang pendeta Yahudi bernama Zaid bin Sa’nah masuk menerobos barisan jama’ah yang melingkarinya, seraya menyambar kain Rasulullah dan menghardiknya dengan kasar. Katanya, “Ya Muhammad! Bayarlah hutangmu. Kamu keturunan Bani Hasyim biasa memperlambat pelunasan”. Umar yang melihat peristiwa itu langsung bangkit dan menghunus pedangnya, seraya memohon iin. Ucapnya, “Ya Rasulullah, ijinkanlah aku memenggal leher bedebah ini!”Tetapi Rasulullah bersabda, “Ya Umar, aku tidak disuruh berdakwah dengan cara begitu. Antara aku dan dia memang sedang membutuhkan kebijaksanaanmu. Suruhlah dia menagih dengan sopan dan ingatkanlah aku supaya melunasinya dengan baik. Dan Akhirnya karena sifat sabar yang dimiliki Rasulullah, ia masuk Islam ketika itu juga.Karena Allah sangat mencintai orang-orang yang bersifat sabar sehingga apapun yang diinginkan akan dikabulkan oleh-Nya.

Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-nahl:96 )

Sifat sabar tidak hanya diaplikasikan ketika mendapat musibahatau kesusahan dalam mengarungi pelitnya kehidupan, akan tetapi dalam segala hal, namun yang terpenting adalah bersabar terhadap diri sendiri. Jangan sampai sifat keberanian hilang karenamenyadari ketidaksempurnaan dalam diri, sebaliknya berpikirlah untuk memperbaikinya – setiap hari mulailah dengan baru sehingga kesuksesan dapat diraih. Kecintaan Allah terhadap orang yang bersifat sabar sangat menjanjikan seseorang untuk menggapai kesuksesan.

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sabar. (QS Ali Imran:146). Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (Q.S. Al-Kahfi: 28)





[1] Muharrahman BS, SHI merupakan salah satu alumni Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry pada Jurusan Ahwal Al-Syakhshyyah dan sekarang bekerja di Indonesia Juara Fundation Cabang Aceh (salah satu mintra Rumah Zakat) dan berkantor di Rumah Zakat Cabang Aceh sebagai Coordinator Project Orphans Kafalah Program. Ia lahir di Desa Bakau Hulu Kecamatan Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan pada 05 September 1988. Ia memulai studi di IAIN Ar-Raniry pada Tahun 2007 dan menyelesaikan studi S1 pada tahun 2011 dengan predikat istimewa.

0 komentar:

Posting Komentar