Oleh:
Muharrahman BS, S.HI [1]
Kesabaran merupakan
salah satu ciri utama ketaqwaan seseorang pada Allah Swt karena sifat sabar dianggap sebagian dari iman. Para ulama pun
mengatakan bahwa kesabaran dalam Islam itu adalah bagian dari keimanan.Sehingga disimpulkan bahwa sabar itu sangat berkaitan erat dan
tidak dapat dipisahkan dari keimanan.
Amru bin Usman menjelaskan bahwa kesabaran dalam Islam itu berupa
keteguhan bersama Allah dan menerima cobaan dari Allah dengan lapang dada. Hal
yang sama pun dikatakan oleh Imam Al-khowas. Ia mengatakan bahwa kesabaran
merupakan refleksi dari keteguhan dalam rangka merealisasikan Al-Quran dan
sunnah.Dalam
sebuah hadisnya Rasulullah ketika pada
suatu hari Rasulullah saw ditanya tentang iman, beliau menjawab: Iman adalah
sabar.
Al-Imam Ahmad dalam buku Madarijus
Salikin mengatakan bahwa kata sabar di dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 74
kali. Sedangkan Ibnul Qoyyim mengutip perkataan Imam Ahmad: Sabar di dalam
al-Qur’an terdapat di sekitar 90 tempat. Hal yang sama juga disampaikan oleh
Abu Thalib al-Makky mengutip sebagian perkataan sebagian ulama: “Adakah yang
lebih utama daripada sabar, Allah telah menyebutkannya di dalam kitab-Nya lebih
dari 90 tempat. Kami tidak mengetahui
sesuatu yang disebutkan Allah sebanyak ini kecuali sabar.”
Ketika kesabaran telah menjadi darah daging dalam diri seseorang, maka
benih-benih kesuksesan akan diperolehnya. Kesabaran akan membuat seseorang menjadi bijaksana. Sikap Sabar adalah kualitas awal yang tampak pada
seorang yang sukses.Allah menganugerahi kejeniusan tanpa kesabaran bagi
seseorang, dan kesabaran bagi orang lain tanpa kejeniusan. Prestasi yang bisa
diraih oleh gabungan kedua hal tersebut seringkali mengejutkan.Sebuah penemuan
yang berharga, hal tersebut lebih merupakan hasil kesabaran dibandingkan dengan
keahlian lain yang dimiliki seseorang. Salah satu keahlian paling membantu yang dapat dimiliki oleh seseorang
jika ia ingin tumbuh adalah kesabaran.Kesabaran tidak hanya mengantarkan
seseorang kesuksesan di dunia akan tetapi juga ke akhirat. Bahagia dunia dan
juga sukses untuk menetap di syurga-Nya sebagai insan kamil, manusia sempurna
di hadapan Alllah Swt.
Dalam mengarungi kehidupan sifat sabar sangatlah penting; seseorang tidak bisa segera
memanen tanaman yang ia baru tanam. Seseorang yang memiliki kesabaran, dapat memiliki apa yang ia inginkan.
Dan Dia memberi balasan kepada mereka atas kesabaran mereka dengan surga
dan (pakaian) sutera. (QS. Al-Insan: 12)
Keunggulan yang diterima oleh orang
lain dibandingkan dengan orang lain adalah tetap menjaga diri untuk tetap
tenang dan memegang kendali (bersabar) dalam setiap keadaan sehingga Allah akan
menurunkan malaikat-malaikat-Nya untuk memberikan ucapan selamat dan keberkahan
kepada mereka yang bersabar.
Dan para malaikat masuk kepada tempat-tempat mereka dari semua pintu
(sambil mengucapkan); keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian. Maka
alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (QS. Ar-Ra’d:23-24)
Sifat sabar dapat sebagai perlindungan dari kesalahan, hal ini sama seperti pakaian melindungi seseorang dari rasa dingin. Jika seseorang mengenakan lebih banyak baju ketika udara semakin
dingin, rasa dingin tidak akan memiliki pengaruh terhadapnya. Jika seseorang menumbuhkan rasa sabar dalam dirinya ketika melakukan kesalahan, kesalahan tersebut tidak akan
berdampak apapun pada dirinya.
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan
shalat; sesungguhnya Allah adalah beserta orang-orang yang sabar. (QS.
Albaqarah: 153)
Kesabaran juga tidak dapat
diperoleh dalam waktu sesaat, satu hari, dua hari atau tiga hari, akan tetapi
butuh waktu dan harus dipupuk dengan selalu mengingat akan ciptaan Allah.
Karena sabar itu lahir dari-Nya dan merupakan pemeberian-Nya yang dititipkan kepada
seseorang. Sifat sabar harus dibangun dengan baik seperti halnya dengan membangun
otot, setiap hari harus dilatih.
Dan sungguh akan Kami berikan ujian kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar.(QS. Albaqarah :155)
Kehidupan dapat mengajarkan kita menjadi lebih sabar. Dalam masa-masa
sulit kadang kita tidak memiliki pilihan lain selain untuk bersabar. Masa-masa
inilah yang akan memperkuat kesabaran kita sehingga kita benar-benar dianggap
oleh Allah sebagai orang yang sukses dan
beeriman.
Dan orang-orang yang sabar dalam musibah, penderitaan dan dalam
peperangan mereka itulah orang-orang yang benar imannya, dan mereka itulah
orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 177).
Para ilmuan sukses dalam
penelitian-peneliatiannya karena sifat sabar yang tertanam dalam diri mereka.
Thomas Alva Edishon, 999 kali gagal dalam penelitiannya, namun karena
kesabarannya dan yakin akan kesuksesan hingga yang keseribukalinya ia sukses
dalam pengembangan penelitiannya, penemu lampu. Albert Esnten sukses sebagai
fisikawan karena kesabarannya, sehingga membuat ia dikenang dalam sejarah
fisika. BJ Habibie sukses dalam perhitungan pergerakan sayap pesawat sehingga
ia sukses sebagai bapak Pesawat Indonesia dan berhasil membuat pesawat di
Indonesia.
Para Nabiyullah sukses menyebarkan
Agama Allah karena sifat sabar yang tertanam dalam diri mereka. Lebih 25 tahun
Ya'kub sabar menunggu pulang anaknya yang hilang, sampai berputih mata;
akhirnya anaknya Yusuf kembali juga. (Beliau
berkata:
“Sabar yang indah, dan
Allahlah tempat memohon pertolongan." (QS. Yusuf: 83)). Tujuh
tahun Yusuf menderita penjara karena fitnah; dengan sabarnya dia jalani
nasibnya; akhirnya dia dipanggil buat menjadi Menteri Besar.Bertahun
Ayub menderita penyakit , sehingga tersisih dari anak isteri; akhirnya
penyakitnya disembuhkan Tuhan dan setelah pulang ke rumah didapatinya anak yang
10 telah menjadi20, karena semua sudah kawin dan sudah beranak pula. Nabi Ibrahim dapat menyempurnakan kalimat-kalimat ujian
Tuhan karena sabar. Demikianlah Musa dengan Bani-Israil. Ismail membangun
angkatan Arab yang baru. Isa Almasih dengan Hawariyin semuanya dengan sabar. Akan tepai
Nabi Yunus nyaris kena hukuman karena tidak sabar.
Ditinggalkannya kaumnya karena seruannya tidak diperdulikan. Maka buat melatih
jiwa dia ditakdirkan masuk perut ikan beberapa hari lamanya. Tetapi keluar dari
sana dia membangun diri lagi dengan kesabaran.
Rasulullah Muhammad SAW adalah Nabi
yang paling sukses dalam menyebarkan Agama Islam. Hal ini karena sifat sabar yang tertanam dalam diri beliau dan diaplikasikan dalam setiap
pergaulan. Sekalipun dicaci, dihina, dilempari kotoran, dan bahkan dibilang
gila sekalipun beliau tetap bersabar atas hal itu. Ketika Rasulullah sedang
duduk-duduk di tengah para sahabatnya, salah seorang pendeta Yahudi bernama
Zaid bin Sa’nah masuk menerobos barisan jama’ah yang melingkarinya, seraya
menyambar kain Rasulullah dan menghardiknya dengan kasar. Katanya, “Ya Muhammad!
Bayarlah hutangmu. Kamu keturunan Bani Hasyim biasa memperlambat pelunasan”. Umar
yang melihat peristiwa itu langsung bangkit dan menghunus pedangnya, seraya
memohon iin. Ucapnya, “Ya Rasulullah, ijinkanlah aku memenggal leher bedebah
ini!”Tetapi Rasulullah bersabda, “Ya Umar, aku tidak disuruh berdakwah dengan
cara begitu. Antara aku dan dia memang sedang membutuhkan kebijaksanaanmu.
Suruhlah dia menagih dengan sopan dan ingatkanlah aku supaya melunasinya dengan
baik. Dan Akhirnya karena sifat sabar yang dimiliki Rasulullah, ia masuk Islam
ketika itu juga.Karena Allah sangat mencintai orang-orang yang bersifat sabar
sehingga apapun yang diinginkan akan dikabulkan oleh-Nya.
Dan sesungguhnya Kami akan memberi
balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan. (QS.
An-nahl:96 )
Sifat sabar tidak hanya diaplikasikan
ketika mendapat musibahatau kesusahan dalam mengarungi pelitnya kehidupan, akan
tetapi dalam segala hal, namun
yang terpenting adalah bersabar terhadap diri sendiri. Jangan sampai sifat keberanian hilang karenamenyadari ketidaksempurnaan dalam diri, sebaliknya berpikirlah untuk memperbaikinya – setiap
hari mulailah dengan baru sehingga kesuksesan dapat diraih. Kecintaan Allah
terhadap orang yang bersifat sabar sangat menjanjikan seseorang untuk menggapai
kesuksesan.
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sabar. (QS Ali
Imran:146). Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan
dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan
dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas. (Q.S. Al-Kahfi: 28)
[1] Muharrahman BS, SHI merupakan salah satu
alumni Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry pada Jurusan Ahwal Al-Syakhshyyah dan
sekarang bekerja di Indonesia Juara Fundation Cabang Aceh (salah satu mintra
Rumah Zakat) dan berkantor di Rumah Zakat Cabang Aceh sebagai Coordinator
Project Orphans Kafalah Program. Ia lahir di Desa Bakau Hulu Kecamatan Labuhanhaji
Kabupaten Aceh Selatan pada 05 September 1988. Ia memulai studi di IAIN
Ar-Raniry pada Tahun 2007 dan menyelesaikan studi S1 pada tahun 2011 dengan predikat istimewa.
0 komentar:
Posting Komentar